Friday, November 28, 2008

HOW TO RECOGNIZE LIE IN SHORT WAY

Pernahkah anda merasa bahwa anda dibohongi oleh lawan bicara anda, namun anda sulit untuk membuktikannya ? dan anda merasa sangat terganggu dengan hal tersebut? Kemudian anda berandai-andai, jika saja anda tahu teknik untuk mengetahui apakah seseorang berbicara jujur atau sebaliknya kepada anda, tanpa menunggu waktu lama untuk membuktikan hal tersebut?
Mau tahu caranya…?

Ada sebuah metode cepat yang dapat anda gunakan untuk mengetahui hal tersebut. Metode ini dinamakan Eye Accessing Cue. Metode ini digunakan para pakar NLP sebagai pendekatan dalam psikoterapi, penyembuhan dan komunikasi, pun demikian digunakan oleh kepolisian dalam forensic hypnosys. Inilah metode pertama yang digunakan kepolisian untuk mengetahui bahwa tersangka atau saksi memberikan keterangan yang jujur atau palsu, kemudian mengantar mereka menemukan pembuktian lainnya.
Keuntungan dari teknik ini adalah, ia bersifat permanen, dan tidak dapat dimanipulasi. Eye movement merupakan salah satu bagian dari body language, namun disadari bahwa beberapa orang mampu melakukan modifikasi dan manipulasi dengan gerak tubuh, sehingga kadang gerakan tubuh kurang dapat dijadikan pegangan. Nah untuk mendapatkan petunjuk yang jelas, maka anda harus mahir dengan membaca isyarat mata.
Keterampilan ini sebagaimana keterampilan lainnya, tidak dibangun dalam semalam, diperlukan latihan berulang-ulang agar anda dapat menguasainya dengan ketepatan yang tinggi. Latihan diperlukan karena pergerakan mata berlangsung dengan cepat dan terkadang sangat halus. Namun bagi orang yang telah menguasainya, hanya dalam hitungan kurang dari 2 menit, ia sudah tahu bahwa lawan bicaranya berkata jujur atau bohong. Menarik bukan??? 
Oke, mari kita mulai. Pertama-tama, tiap manusia memiliki tipe-tipe tertentu dalam Representational System mereka. Representational System ini membagi tipe indra dominan yang digunakan orang dalam mengakses informasi. Ada orang tipe Visual, Auditory, dan Kinesthetic.
Orang bertipe Visual lebih tertarik dengan rupa dan penampilan, dan senantiasa menggunakan kecenderungan ini untuk melakukan internal representasi, kemudian orang Auditory lebih tertarik dengan suara, atau bagaimana sesuatu itu dikatakan, Orang bertipe Kinesthetic kuat dalam perasaan.
Nah, hubungannya dengan eye accessing cue adalah orang visual akan senantiasa menggerakkan matanya kearah sudut kanan atas atau kiri atas, sementara orang auditory, senantiasa pergerakan matanya mendatar, baik mengarah kekiri atau kekanan, sementara orang kinesthetic akan menggerakkan bola matanya kearah sudut bawah kiri atau kanan.
Ketika orang mengakses masa lalu, atau memori maka pergerakan bola matanya akan mengarah ke sudut kiri, baik itu visual, auditory ataupun kinesthetic. Bedanya adalah, orang visual akan bergerak ke arah kiri atas (Visual Remembered/Recalled), auditory dengan mendatar ke arah kiri (Auditory Remembered), sementara orang kinesthetic kearah sudut kiri bawah (Self Talk). Ini dikenal dengan nama Remembered Eye Movement.
Ketika mengakses masa depan atau sesuatu yang belum terjadi, maka pergerakan bola mata bergerak ke arah sebaliknya. Ini dikenal dengan nama Constructed Eye movement.
Nah sekarang jelas kan? Ini membuktikan ketika orang mengingat-ingat sesuatu, maka pergerakan bola matanya akan bergerak kekiri, demikian juga ketika ia mencoba membayangkan sesuatu yang belum terjadi, maka pergerakan bola matanya akan ke kanan.
Untuk membuktikannya lebih lanjut, silahkan lakukan percakapan dengan teman anda, dan perhatikan pergerakan bola matanya. Tanyakan hal seperti, “Apa yang kamu lakukan kemarin malam?”, atau ”Masih ingat tidak kejadian beberapa waktu lalu ketika…?”, maka tanpa ia sadari pergerakan bola matanya akan bergerak kearah kiri. Jika ia mencoba berbohong, maka bola matanya akan bergerak ke kanan, mencoba mengarang-ngarang sesuatu (constructed). Dari sini anda sudah bisa tahu bahwa ia jujur atau bohong. Demikian juga ketika anda menanyakan, “Kira-kira apa rencanamu minggu depan?”, atau “ Boleh saya tahu apa yang menjadi tujuan hidupmu di masa depan?”, maka secepat kilat, matanya akan bergerak ke arah kanan, mencoba menciptakan gambaran ideal yang diinginkannya tentang masa depannya. Namun perlu dipahami karena pergerakan ini begitu cepat, jadi jika anda belum mampu menemukan cue-nya, bertanyalah berulang-ulang, dan kalau perlu tanyakan sesuatu yang membutuhkan jawaban yang panjang (open question), dan bukan pertanyaan yang sekedar dijawab ya atau tidak. Dari sini, dijamin anda sudah menemukan kebenarannya.
Lebih jauh, keterampilan ini juga dapat digunakan para sales untuk meningkatkan penjualannya dan kemampuannya berkomunikasi dengan calon klien atau prospektusnya. Jika anda telah tahu preferensi calon klien, anda tinggal melakukan pendekatan menggunakan kecenderungan tersebut. Misalnya anda seorang sales di perusahaan otomotif, dan dari perbincangan awal (basa-basi) anda dengan calon klien, anda tahu bahwa ia bertipe Visual, maka adalah kekeliruan fatal jika anda tidak memperlihatkan brosur yang bergambar indah tentang mobil yang anda ingin jual, kalau perlu bawa ia melihat mobil aslinya. Dengan begitu ia akan lebih tertarik, ketimbang anda sekedar ngomong menjelaskan spesifikasi dan keunggulan mobil yang ingin anda jual. Jika ia bertipe Auditory, maka biarkan ia mendengar suara deruman mobil yang ingin anda jual, maka ia akan merasa lebih tertarik, ketimbang sekedar memperlihatkan brosur-brosur cantik. Jika calon klien anda bertipe Kinesthetic, biarkan ia masuk dalam mobil, menyentuh dashboard, setir, duduk didalam mobil dan sebagainya. Intinya, ijinkan ia menyentuh apapun mobil yang ingin anda jual, kalau perlu biarkan ia melakukan test drive, itu akan membuatnya jauh lebih tertarik. Keterampilan ini dapat digunakan dalam semua aspek kehidupan kok. Dalam membangun hubungan pun demikian. Jika kekasih anda orang visual, dan anda membuatkan atau membacakan ia sebuah puisi, dijamin itu tidak akan member pengaruh besar, kecuali jika ia auditory. Sementara jelas bagi orang bertipe kinesthetic, ia akan pasti senang mendapatkan sentuhan-sentuhan lembut dari anda. Menarik bukan..???
Nah untuk mengetahui tipe orang, juga dapat didengar dari kata-kata yang sering ia ucapkan. Orang visual cenderung menggunakan kata-kata seperti, kelihatannya, nampaknya, rupanya, dan kata-kata sejenis itu. Sementara orang Auditory lebih suka menggunakan kata-kata seperti, kedengarannya, menggunakan intonasi yang sangat kentara ditelinga anda. Sementara orang kinesthetic lebih suka menggunakan kata-kata, rasanya, sepertinya, dan kata-kata sejenis.
Oke Guys, mudah-mudahan ini bisa membantu. Bagi yang ingin sharing pengalaman setelah melakukan ujicoba, silahkan masukkan komentar anda.
Terima kasih.

0 comments:

Trik-Tips Blog Trick Blog